Update Kehidupan

Oh udah cukup lama juga ya gue ga buka dan ga nulis disini. Terakhir ngepost tahun 2017?

Walaupun emang tahun-tahun sebelumnya gue ga banyak nulis sih, cuma berujung di draft aja. No one asked tapi sekarang gue akan mulai kembali menuliskan kehidupan gue secara rutin karena akhir-akhir ini gue merasa hidup gue butuh wadah untuk menuangkan apapun itu, selain lewat twitter. Kalo ada yang kenal gue pasti tau kalo gue bukan orang yang gampang menyuarakan isi hati gue. Dalam artian cerita kisah hidup ke orang lain, maksudnya. Kalo sekedar ngobrol sehari-hari gue masih masuk hitungan yang bisalah get along dengan orang-orang.

Gue akan memulai dengan update kehidupan gue saat ini. Sekarang gue udah kembali lanjut kuliah, S2 lebih tepatnya di Qingdao dan di Bangkok. Kayaknya gue ga bakal banyak cerita tentang how did i get there tapi kalo suatu saat gue ada niat untuk nulis tentang itu maka akan gua bikin postingan khusus seperti postingan gue pada umumnya yang berhubungan dengan studi, beasiswa, dan lain sebagainya.

Sekarang gue lagi kembali hidup di rumah, karena pandemi. Udah hampir enam bulan gue disini doang tanpa pergi kemana-mana, kuliah juga online ya walaupun tinggal dua kelas doang semester kemaren (iya, bahkan spring semester udah berlalu dan gue lalui di Depok). Beneran yang cuma di rumah ga kemana-mana sampe tahap gue memincingkan mata tiap ngeliat orang yang pada update bisa kemana-mana melakukan aktivitas mereka dengan "normal" cuma ditambah protokol kesehatan dan keamanan apapun itulah. Sedangkan gue di rumah cuma bisa nahan sedih aja karena gabisa ngerjain apa-apa untuk kelanjutan studi gue. Thesis maksudnya. Aneh, kalo dibilang iri harusnya gue ga boleh iri karena sebenernya gue mendapatkan privilege untuk bisa berkegiatan di rumah dengan fasilitas yang memadai dan menunjang dibandingkan dengan banyak yang diluar sana kesulitan akses internet untuk sekolah dan kerja dari rumah, harus kehilangan pekerjaan mereka, dan masih banyak yang ga akan cukup gue jabarin satu-satu. Gue tau banget kok harus bersyukur, tapi rasanya kayak gue juga pengen melanjutkan kehidupan gue. Balik ke Qingdao untuk memulai kegiatan ngelab gue adalah hal yang paling utama saat ini. Beasiswa gue durasinya dua tahun yang artinya gue harus menyelesaikan semuanya at the latest Juni 2021, karena beasiswanya berakhir Juli 2021. Sifat dasar semua manusia ya pengen terlihat menjadi yang paling menderita, karena gue merasa hidup gue lagi menderita banget sekarang. Gue merasa hidup gue sekarang serba nanggung. Bukan mahasiswa yang baru lulus, mau apply kerja tapi status masih mahasiswa terikat beasiswa dan gelar S2 juga belum ada, mau apply internship karena bisa nerima mahasiswa aktif tapi gue bukan mahasiswa S1. Tapi mau dibilang mahasiswa juga sebenernya gue lagi ga ngerjain apa-apa karena kelas udah pada abis. Lagi-lagi gue merasa hidup gue menderita, bukannya pengen membandingkan kepedihan tapi gue cuma lagi meratapi kehidupan gue yang entah kenapa belum pernah berjalan dengan apa yang gue harapkan seutuhnya. Gue banyak bersyukur untuk semua kesempatan dan pencapaian gue selama ini, ga mungkin gue ga bersyukur, tapi, yang sekarang, susah banget gue berpikiran positif untuk mencari titik bersyukur gue yang berhubungan dengan studi dan karir saat ini. Gue udah umur segini tapi rasanya hidup masih abu-abu. Masih ngeraba-raba.

Ah, update kehidupan macam apa ini.

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 Nihlah Chalidah., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger